Category: good good..


Pewaris Surga Firdaus..

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,


(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

dan orang-orang yang menunaikan zakat,

dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,

dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,

(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.”

(QS Al Mu’minuun 23: 1-11)

DO’A-DO’A ROBI’AH

Ya Alloh,……………
apapun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di dunia ini,
berikanlah kepada musuh-musuhMu,
dan apapun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
berikanlah kepada Sahabat-sahabat-Mu,
karena Engkau sendiri cukuplah bagiku.

Ya Alloh,…….
Jika aku menyembahMu karena aku takut kepada neraka,
bakarlah aku di dalam neraka,
dan jika aku menyembahMu karena mengharap surga,
campakkanlah aku dari dalam surga,
tetapi jika aku menyembahMu demi Engkau semata,
janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu yang abadi kepadaku.

Ya Alloh,…….
semua jerih payahku dan semua hasratku di antara segala kesenangan-kesenangan dunia,
ini adalah untuk mengingat Engkau.
Dan di akhirat nanti,
di antara segala kesenangan-kesenganan akhirat,
adalah untuk berjumpa denganMu.
Begitulah halnya dengan diriku,
seperti yang telah kukatakan.
Kini,…..
perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki.

sumber: http://www.aeonity.com/

Ada Artikel bagus nih, saya ambil dari blog nya Bang Zul, sutradara film Sang Murabbi..

Silakan menikmati..

Sabtu, 31 Mei 2008
Astaghfirullah! Menulis judulnya saja sebenarnya saya sudah nggak mau. Tapi, ini memang ceritera yang pernah diceriterakan oleh Almarhum Ustadz Rahmat Abdullah Allahuyarham, di berbagai kesempatan saat mengisi dauroh. Teringat akan ceritera ini, saya pun memutuskan untuk memasukkannya ke dalam dialog pada adegan terakhir sebelum beliau wafat.

Adegannya begini :
Saat Ustadz Rahmat Abdullah menaiki tangga gedung Kindo, beliau bertemu dengan seseorang (diperankan oleh sahabat saya, yang sudah mewanti-wanti untuk tidak disebutkan namanya sebelum film ini jadi. “Takut ngetop!” katanya bercanda). Seseorang itu curhat pada Ustadz Rahmat.

Seseorang :
Ustadz, gimana nih? Teman-teman udah pada kendor semangatnya. Kalau kita ketemu nggak pernah ngomongin pengajian lagi. Yang diomongin soal ekonomi… politik… Gimana dong, tadz?!

Ustadz Rahmat :
Akhi, antum mesti sabar dan ikhlas. Antum tahu monyet?

Seseorang :
Ya, tahu Ustadz. Tapi bukan ane kan monyetnya?

Ustadz Rahmat :
(Tersenyum) Ada ceritera, seekor monyet nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede. Angin Topan, Tornado sama Bahorok. Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa. Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik. Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik. Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet. Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin Topan duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss…. Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah. Giliran Angin Tornado. Wuuusss… Wuuusss… Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah. Terakhir, angin Bahorok. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.

Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil. Nggak banyak omong, angin Sepoi-Sepoi langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss… Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh tuh si monyet.

Nah, akhi. Tantangan dakwah seperti itu. Diuji dengan kesusahan… Dicoba dengan penderitaan… Insya Allah, kita kuat. Tapi jika diuji oleh Allah dengan kenikmatan, ini yang kita mesti hati-hati. Antum mesti sabar… ikhlas… Ingetin terus temen-temen antum, jangan seperti monyet…

Part I: Ghazwul Fikri

Palestina dibantai Israel?? Ko PBB diem aja??? “Apa kata dunia??”

–          Hmm.. iya juga ya.. ko bisa-bisanya sih sebuah badan perdamaian dunia level Internasional diem aja ngeliatin ada Negara yang dibantai habis-habisan ama Negara lain tanpa jelas apa penyebabnya??

Jawabannya cuma 1 fren!

Yaitu kebencian kaum Yahudi dan Nasrani terhadap Islam..

–          Oya?? Lho ko bisa gitu??

Karena :

“Dan Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.”(QS. Al-Baqarah: 120)

“… Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. …”(QS.. Al-Baqarah: 217)

–          Huhu.. serem… Tapi Alhamdulillah ya, kita ada di Indonesia, jd aman dari  serangan dari kaum yang merangin Islam itu..ya, mungkin setidaknya sampai saat ini kita masih aman. Bener ga??

Eits! Tunggu dulu! Amaan?? Ga kalee..! Justru kita kritis sekarang, kita lagi dijajah, dibantai!! Masa lo ga sadar??

–          ?? oya?? Ga tuh,, dibantai?? Tapi kan ga ada perang disini, ga ada pertumpahan darah, ga ada tetembakan, ga ada bom!! Gimana cerita tuh??

Hahai! Hey! Bangkit dari tidurmu kawan! (ya iya lah, masa bangkit dari kubur? Mati aja belom.. Hhe) Hari gini perang masih pake kekuatan fisik? Udah ga mempan tuh! Dalam perjalanan sejarah udah tertoreh dengan tinta emas gimana dominasi generasi muda (remaja) dalam menyingkap dan membangun peradaban. Hampir semua pentas perubahan dunia tidak lepas dari campur tangan generasi muda, termasuk juga penghancuran peradaban Islam oleh pemuda Turki Kemal Attaturk. Merekalah tumpuan pancaran semangat idealisme kehidupan. Perhatikan gimana Rasulullah saw. merekrut para sahabat muda pada awal-awal penyampaian risalah Islam. Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Mush ab bin Umair, Ammar bin Yasir, Bilal dan yang lainnya. Ingat juga gimana para pemuda Indonesia mempelopori persatuan dan kesatuan lewat Sumpah Pemuda -nya. Perhatikan gimana arek-arek muda Surabaya mengasung keangkaramurkaan tentara sekutu-NICA dengan keperkasaan mereka di bawah sulutan takbir Bung Tomo. Lihat gimana para pemuda menjadi motor reformasi. Perhatikan bagaimana kualitas mereka di panggung sejarah.

Nah karena itu, Para kaum kafir bikin strategi buat ngelawannya. Dan akhirnya, bisa kita lihat sendiri, di zaman dan keadaan sekarang. Sepuluh atau lima belas tahun terakhir ini, remaja-remaja kota besar di Indonesia (bahkan kini merambah ke kota-kota kecil), menampakkan berbagai penyimpangan perilaku sosial dan seksual yang makin mengkhawatirkan. Budaya tawuran, perkelahian pelajar, yang kayaknya udah jadi penyakit warisan yang sulit disembuhin. Selama periode ini ratusan pelajar SMA/SMK (bahkan SLTP) menjadi korban, belum termasuk yang meninggal dunia dan aneka kendaraan bermotor dan bangunan yang ikut hancur. Gaya hidup remaja yang glamour, konsumtif, urakan dan cenderung west life (kebarat-baratan). Sulit dimengerti bahwa mereka ternyata mayoritas remaja muslim. Mereka terbenam dalam hingar bingar musik, pesta, cinta, dan perilaku yang destruktif. Gersang iman dan ketenangan jiwa. Belum lagi penyimpangan perilaku seksual mereka yang memprihatinkan.

–          Iya ya.. emang apa penyebabnya?ko bisa sampai sebegitu parahnya ya?

GHAZWUL FIKRI

–          Nah lho, apaan tuh??

Ghazwul Fikri itu artinya perang pemikiran (Ghazwul=perang, Fikri=Pikiran/pemikiran). Dengan strategi ini, mereka berusaha untuk membuat umat islam jadi ga punya moral, jauh dari Allah, mencabut Al-Quran dari hati kita, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap materi dan seks. Dan sasaran utama mereka adalah … Para Pemuda!

–          Oww Serem!! Kenapa pemuda? Ada apa dengan pemuda?

Karena pemuda-lah ujung tombak keberhasilan dan kemenangan-kemenangan Islam..

Dan antum tau, apa target mereka?

–          Apa??

Mereka ingin menghilangkan keyakinan umat islam terhadap Al-Quran dan Sunnah, menghilangkan kebanggaan terhadap Islam, menghilangkan identitas muslim, menghancurkan persatuan umat, kekuatan dan kedudukan, dan menghilanghkan semangat jihad para Pemuda!

–          Wuihh.. Kejam!! Jahat! Sadis! Anarkis! Komunis! Kapitalis! Keris! Buncis! Manggis!(lho ko jadi nyasar gini ya??hhe..) Ehtapi emangnya gimana cara mereka ngelakuin semua itu? Ko bisa jadi kayak gitu??

Nah itu dia ! Salah satunya nih ya:

Media Komunikasi Modern (TV) sebagai Alat untuk Menghancurkan Sebuah Generasi.

Pakar komunikasi Rogers & Shoemaker menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pesan yg disampaikan dari sumber kepada penerima. Komunikasi yg menyebar melalui media massa akan memiliki dampak vertikal (mengalami taraf internalisasi/penghayatan) apalagi jika para tokoh (opinion-leaders) ikut menebarkannya. Sementara pakar komunikasi lain, Lazarfield menyatakan bahwa jalannya pesan melalui media massa akan sangat mempengaruhi masyarakat penerimanya.

Peran merusak dari media komunikasi modern, khususnya TV terhadap sebuah generasi menurut penulis dapat dilihat dari dua aspek sbb :

Aspek kehadirannya : Terjadinya perubahan penjadwalan kegiatan sehari2 dalam keluarga muslim dan muslimah. Sebagai contoh adalah, waktu selepas maghrib yang biasanya digunakan anak2 muslim/ah untuk mengaji dan belajar agama berubah dengan menonton acara2 yang kebanyakan tidak bermanfaat atau bahkan merusak. Sementara bagi para remaja dan orangtua, selepas bekerja atau sekolah dibandingkan datang ke pengajian dan majlis2 ta’lim atau membaca buku, kebanyakan lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton TV. Sebenarnya TV dapat menjadi sarana dakwah yang luarbiasa, sesuai dengan teori komunikasi yang menyatakan bahwa media audio-visual memiliki pengaruh yang tertinggi dalam membentuk kepribadian seseorang maupun masyarakat, asal dikemas dan dirancang agar sesuai dengan nilai nilai yg Islami.

Aspek Isinya : Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media massa diantaranya adalah mengenai penokohan/orang orang yang diidolakan. Media massa yang ada tidak berusaha untuk ikut mendidik bangsa dan masyarakat dengan menokohkan para ulama ataupun ilmuwan serta orang2 yang dapat mendorong bagi terbangunnya bangsa agar dapat mencapai kemajuan (baik IMTAK maupun IPTEK) sebagaimana yang digembar-gemborkan, sebaliknya justru tokoh yang terus-menerus diekspos dan ditampilkan adalah para selebriti yang menjalankan gaya hidup borjuis, menghambur-hamburkan uang (tabdzir) jauh dari memiliki IPTEK apalagi dari nilai nilai agama. Hal ini jelas demikian besar dampaknya kepada generasi muda dalam memilih dan menentukan gaya hidup serta cita-citanya dan tentunya pada kualitas bangsa dan negara. Produk lain dari Ghazwul Fikri yang menonjol dalam media TV misalnya, adalah porsi film film yang Islami yang hampir boleh dikatakan tidak ada, 90% film yang diputar adalah bergaya hidup Barat, sisanya adalah film nasional (yang juga meniru Barat), lalu diikuti film film Mandarin dan film film India. Hal ini bukan karena tidak adanya film film yg islami atau kurangnya minat pemirsa thd film film islami, karena penayangan film “the message”  misalnya menimbulkan animo yg luar-biasa dikalangan masyarakat atau film seperti “Children of Heaven” mampu mendapatkan award untuk film anak budaya terbaik dunia. Tetapi masalahnya memang lebih karena tidak adanya political-will dikalangan pengelola stasiun TV yg ada.

Perlu diketahui, bahwa penjajahan melalui media komunikasi itu jauh lebih jahat dan berbahaya dari penjajahan fisik. Dari sisi biaya, peperangan fisik membutuhkan biaya yg sangat mahal, sementara peperangan media hanya membutuhkan biaya yg murah dan bahkan dapat dikembalikan (melalui iklan). Dari sisi persenjataan yg digunakan, peperangan fisik menggunakan berbagai senjata canggih yg mahal dan berat, sedangkan peperangan media cukup menggunakan film, diskusi topik dan iklan. Dari sisi jangkauan, peperangan fisik hanya dibatasi di front-front pertempuran saja, sementara penjajahan media bisa sampai ke setiap rumah jauh di pelosok pelosok dan di pedalaman. Terakhir dari sisi obyek, dalam peperangan fisik obyek merasakan dan mengadakan perlawanan, sementara melalui peperangan media obyek sama sekali tidak merasa dan bahkan menjadikan penjajahnya sebagai idola.

(http:/www.al-ikhwan.net)

Dan ada hal lain lagi yang mendukung gencarnya serangan mereka, yang membuat mereka semakin berhasil ngehacurin umat islam, ada 2 faktor, internal dan eksternal.

Internal: Jauhnya Al-Quran dan Sunnah dengan umat ( umat jarang mengkajinya); Tumbuh rasa rendah diri (ga bangga dengan islam); ikut ikutan trend/mode; umat terpecah belah.

Eksternal: Upaya penyesatan yang dilakukan oleh “musuh utama”(iblis); pergumulan abadi antara al-Haq dan al-Bathil (contoh: kasus tentang majalah play-boy, yang kelihatannya  merupakan pembauran antara sebuah seni dengan … (ya tau sendiri lah..)

–          Ooo begitu.. trus gimana doong? Apa yang harus kita lakukan agar kita menang melawan mereka??

Caranya.. Dengan bersikap mawas, berdisiplin melakukan filterisasi serta terus berjuang membebaskan teman-teman kita dari tipu daya yg luar-biasa hebatnya ini dengan mengembangkan pola Tarbiyah Islamiyah. Yaitu:

Build your Faith ( Back to Al-Quran & Sunnah)

Build your Sense of Haq ( Be a agent of Change)

Build your integrity (Be a moslem kaffah : Semangat Totalitas)

Build your knowledge ( Be a smart & creative moslem: Semangat Hijrah ; Jadi Subjek, bukan Objek ; Bersikap Pro-aktif)

Build moslem network & unity ( Be a leader & contributor)

Part II: Tarbiyah

Nah kita kan udah tau tuh kalau keadaan kita sekarang ini ga bisa didiemin bgitu aja.. kita harus bergerak! Menghapuskan kembali ke-jahiliyah-an (dengan segala kebodohan, kehinaan, kelemahan, dan perpecahan didalamnya) dan kembali membentuk UMAT TERBAIK (yang memiliki pengetahuan, kemuliaan, kekuatan, kekuatan, dan persatuan).

Saatnya kita ambil bagian dalam hal ini.

Saatnya kita berkontribusi untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi ini!

Dengan bermodalkan Aqidah, Ahlaq yang baik, dan Ibadah yang kuat,,

Berprinsipkan iman yang sempurna, cinta yang mendalam, dan pengorbanan yang tulus,,

Kita bangun bersama sebuah kekuatan dalam menegakkan kebenaran!

Allohuakbar!!

Part III: Quantum Learning

“Belajar cara belajar”

Belajar cara belajar?? Ngapain??

Silakan dibaca :

1) New York City memiliki 11 huruf.

2) Afghanistan memiliki 11 huruf.

3) Ramsin Yuseb ( terroris yang menyerang twin tower pada 1993 ) memiliki 11 huruf.

4) George W Bush memiliki 11 huruf.

5) Twin tower membentuk angka 11.

Mungkin itu sebuah kebetulan, tetapi coba lihat :

1) New York adalah negara bagian ke 11

2) Pesawat pertama yang menabrak Twin Tower memiliki nomor penerbangan 11.

3) Pesawat itu mengangkut 92 penumpang, 9+2 = 11.

4) Pesawat 1 lagi yang menabrak Twin Tower mengangkut 65 penumpang, 6+5= 11.

5) Tragedi itu terjadi pada 11 September, 9/11, 9+1+1 = 11

6) Tanggalnya sama dengan pelayanan darurat Amerika yaitu 911, 9+1+1 = 11.

Masih kebetulan? baca ini lagi untuk membangkitkan pemikiran km : Baca lebih lanjut

perumpamaan perjuangan seseorang seperti sebuah lilin dan nyala apinya. semakin besar apinya, semakin besar perjuangannya, semakin cepat juga ia habis–semakin cepat ia pergi dengan segala resiko yang ia ambil. teringat sebuah perkataan, orang baik lebih cepat mati daripada orang jahat ^_^

tapi betapapun cepatnya sang lilin habis, ia akan sangat terasa karena nyalanya yang begitu terang, terasa manfaatnya. dan ketika ia hilang, seseorang akan kehilangannya dan merindukannya.

tapi lilin yang redup, hanya akan menimbulkan keraguan sekitarnya–bikin pusing, antara nyala atau mati. seringkali seseorang akan segera meniup nyala kecilnya dengan gusar. dan ketika ia mati, sebagian mungkin akan merasa bersyukur…

lalu, bagaimana cara kita memperbaiki nyala api kita?

By: Hafsah Nurul

Mengapa sebuah proyek terlambat diselesaikan? Mengapai target tidak tercapai? Mengapa deadline tak terkejar? Semua ini tidak terjadi begitu saja, atau secara tiba-tiba, tetapi akibat tumpukan waktu yang tidak dikelola dengan bijak. Lalu mengapa kita perlu mengelola waktu dengan bijak? Bagaimana cara mengelola waktu dengan bijak? Dapatkan jawabannya dengan menyimak yang berikut.

Mengapa Perlu Memanfaatkan Waktu?
Banyak alasan yang perlu dipertimbangkan untuk memanfaatkan waktu dengan bijak.
Baca lebih lanjut